Social Icons

Wednesday, December 11, 2013

Sastra Profetik bagi Peradaban

Dalam acara Pengajian Sastra FLP Wilayah Jakarta Raya dengan tema "Diskusi Sastra Profetik" ada beberapa catatan yang ingin saya bagi, semoga berkenan.

Sastra profetik merupakan sastra kenabian bukan berarti kita ingin menjadi nabi, namun sastra tersebut sejalan dengan jejak kebaikan yang dibawa oleh nabi. Artinya kita memaknai sastra sebagai sastra yang membawa ke arah kebaikan.
Sastra ini menggabungkan beberapa aspek yaitu aspek sosial hubungan manusia dengan manusia lainnya dan hubungan manusia dengan Tuhannya atau aspek spritualitas.
Menurut Abdul Hadi WN yang saat itu menjadi pembicara dalam acara tersebut menyebutkan bahwa sastra ini membawa perubahan kepada peradaban manusia. Sastra profetik selalu mengandung makna tentang langit dan bumi, hubungan manusia dan Tuhannya, dan sesama manusia.
Sastra profetik mengingatkan manusia kepada jati dirinya sebagai makhluk Tuhan yang menjadi khalifah dimuka bumi. Sastra ini juga menjadi pengingat kepada hal-hal yang membawa kebaikan.
Beberapa tokoh yang menjadi pelopor sastra profetik di indonesia diantaranya Kuntowijoyo, Abdul Hadi WN, Ahmadun Yosi Herfanda.
Sastra profetik lahir dari kebudayaan manusia yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip keagamaan yang dianut oleh pengarangnya. 
Dalam menciptakan sebuah karya sastra profetik manusia harus melakukan tiga hal Berdzikir artinya mengingat Tuhannya, Berpikir artinya paham dengan kondisi sosial yang ada, Beramal artinya bertindak dalam melakukan perubahan tersebut sehingga karya tersebut lahir dalam kondisi yang dapat merubah sebuah tatanan budaya atau mengingatkan manusia kepada arah yang baik yang sesuai dengan norma-norma agama.
Sastra profetik bukanlah sastra ecek-ecek yang tidak membawa kepada perubahan, sastra ini wajib memiliki unsur untuk membawa manusia ke jalan kebaikan.


No comments:

Post a Comment

Sangat diharapkan saran-saran membangunnya di Blog ini.. trims... ^_^