Social Icons

Sunday, April 10, 2011

Gerimis Cinta di Kota Hujan


Ah seperti anak muda saja kita..

padahal usia perjalanan kita telah masuk waktu perak..

kau masih senyum tersipu malu dihadapanku..

sepertinya kau mengenang apa yang terjadi kala itu..

di kota ini.. ditempat ini.. di waktu ini namun saat itu gerimis kecil mengguyur kota nan indah ini..

aku memberikanmu setangkai bunga mawar..

yang ku ambil dari pekarangan rumah dosen yang dulu terkenal galak itu..

yang suka memarahi mahasiswanya..

namun kala itu ku terima tantanganmu.. untuk mengambil bunga itu...

tapi kau tak tau.. aku mengambilnya dengan cara yang baik..

mudah saja bagiku... pria yang lain saja yang tidak berani.. aku tidak..

aku menghilangkan semua ketakutanmu.. untuk mendapatkan hatimu..

dan kini ku memilikimu... di waktu perak ini.. ku berjanji akan setia mendampingimu..

sampai ajal menjemput salah satu atau kita berdua..

Ah.. entah kapan itu.. yang jelas aku ingin hidup 1000 tahun lagi bersamamu..

kau begitu indah dihadapanku...

hari-hari bersamamu.. walaupun sering terasa pahit karena ego kita berdua.. namun semata itu untuk menyatukan hati kita...

setidaknya sampai saat ini aku memahamimu.. sejauh yang ku kenal.. dan kau memahami sejauh yang kau kenal...

usia kita memang tak lagi muda.. namun cinta kita nampaknya tak ikut luluh karena usia..

kita bisa saling menjaga dan percaya.. sepertinya itu kunci perjalanan kita.. hingga kita mampu sampai pada moment ini..

terima kasih cinta.. terima kasih telah menemani hari-hari dalam hidupku.. aku bahagia bisa memilikimu... aku mencintaimu...

-Pb-

(catatan masa depan)